Jembatan Sungai Mahakam Ikon Cantik Sarat Sejarah

Posted on

Jembatan Sungai Mahakam bukan hanya sebagai akses jalan atau penghubung suatu wilayah. Selain sebagai ikon, jembatan juga menjadi landmark kota Kalimantan Timur.

Jembatan ini adalah saksi bisu meningkatnya pembangunan di Indonesia. Sejak awal peresmian, yakni 2 Agustus 1986, jembatan tersebut berfungsi memperlancar arus kendaraan sekaligus menunjang jalur Trans Kalimantan.

Bisa dikatakan jika jembatan telah memperkuat ekonomi di Kalimantan Selatan hingga saat ini. Ada daya tarik tersendiri dari setiap pesona jembatan penghubung Samarinda ini.

Jembatan Sungai Mahakam
Instagram @ciscanelwan

Mengenal Jembatan Sungai Mahakam

Siapa yang tidak mengenal Sungai Mahakam. Sungai ini terkenal sebagai sungai terpanjang di Kalimantan. Selain itu, menjadi salah satu moda transportasi utama.

Demi mendukung konektivitas dan transportasi antar kota, ada sejumlah jembatan penghubung di atas sungai. Salah satu jembatan ternama tersebut adalah Jembatan di sungai Mahakam atau lebih familiar dengan nama Jembatan Bridge atau Jembatan Mahkota I.

Tentu saja jembatan ini menyimpan segudang cerita. Bahkan menurut mitos, ada beberapa kejadian tak masuk akal di balik pesona Jembatan Mahakam. Misalkan seperti kisah hantu goyang penyebab kecelakaan yang terjadi di sekitar area jembatan.

Berdiri lebih dari 20 tahun lamanya, menjadikan pemerintah setempat membuat 2 buah jembatan baru. Fungsinya sama dengan Jembatan Mahakam Lama, yakni menambah akses transportasi agar tidak terjadi kecelakaan.

Dengan kehadiran 2 unit jembatan baru tersebut, pemerintah dan masyarakat setempat berharap lalu lintas lebih lancar dan praktis.

Sejarah Singkat Jembatan Mahakam

Awal mula pembangunan jembatan tidaklah semulus yang dibayangkan. Permasalahan datang bertubi-tubi. Mulai dari lokasi pembangunan, panjang bentang jembatan, dan pendanaan.

Jembatan Sungai Mahakam membentang sepanjang 400 meter. Dengan panjang sedemikian, jembatan memiliki 6 bentang dan mengandalkan 5 buah pilar.

Adapun penggagas Jembatan Mahakam adalah Gubernur Ery Suparjan. Gubernur Ery Suparjan pulalah yang menentukan lokasi pembangunan jembatan di tahun 1982.

Setahun kemudian, pemancangan tiang Jembatan Mahakam baru terlaksana oleh Gubernur Suwandi. Hingga pada 1986, barulah Presiden Soeharto meresmikannya.

Pesona Keindahan Jembatan Mahakam

Terbentang di area sungai yang luas dan lebar, menjadikan Jembatan Mahakam memiliki pesona keindahan tersendiri.

Luasnya area sungai, menimbulkan kamuflase jembatan tampak lebih besar. Dari atas jembatan, pengunjung bisa menyaksikan keindahan Sungai Mahakam serta cantiknya bangunan-bangunan yang mengelilinginya.

Inilah yang membuat Jembatan Mahakam berkali-kali lipat lebih indah. Terlebih saat malam hari, di mana kelap-kelip lampu yang terpasang di jembatan menambah syahdu suasana.

Belum lagi pencahayaan yang berasal dari bangunan-bangunan di sekitar jembatan. Suasana ini menjadikan kota-kota di sekitar jembatan tampak lebih hidup.

Pengalaman Menarik Tak Terlupakan

Saat di pagi hari suasana di Jembatan Sungai Mahakam terlihat lebih gelap lantaran kabut yang menyelimuti. Namun, hal itu tidak memudarkan keindahan yang terpancar di sekitar jembatan.

Banyak yang datang ke Jembatan Mahakam untuk mencari sarapan. Beberapa juga ada yang memilih untuk olahraga lari demi mendapatkan cahaya matahari pagi.

Pengalaman menarik lainnya juga bisa didapat melalui keseruan mengelilingi Sungai Mahakam. Jembatan Mahakam tampak romantis dari tengah sungai. Terlebih ketika waktu menunjukkan jam 5 sampai 7 malam.

Kapal untuk mengelilingi sungai terbagi menjadi tiga tingkatan yang mana sudah mencakup free drink&snack, mushola, toilet, dan ruang karaoke. Lebih enjoy lagi jika menikmati pemandangan dengan slurupan mie seduh yang tersedia di sana.

Jembatan Sungai Mahakam adalah salah satu tempat wisata yang wajib kunjung saat berada di Kalimantan Timur. Siapkan kamera terbaik dan bidik objek dengan teknik fotografi yang tepat. Pertimbangkan teknik extreme long shot untuk mendapatkan visual landscape yang cantik.