Taman Nasional Tanjung Puting, Konservasi Orangutan Terbesar di Dunia

Posted on

Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) merupakan salah satu wisata alam yang terletak di semenanjung barat daya Kalimantan Tengah. Melansir dari Wikipedia, Tanjung Puting mulanya adalah Suaka Margasatwa Sampit.

Pemerintah kolonial Hindia-Belanda menetapkan suaka alam ini melalui Gubernur Jenderal No. 39 tanggal 18 Agustus 1937. Berdiri dengan luas 205.000 ha, pembuatan suaka ini bertujuan untuk perlindungan orang utan dan bekantan.

Taman Nasional Tanjung Puting
Google Maps/@Arizal Kyo

Daya Tarik Taman Nasional Tanjung Puting

Suaka Margasatwa Sampit berganti nama Suaka Margasatwa Tanjung Puting. Di tahun 1977, Suaka Margasatwa Tanjung Puting resmi terdaftar dalam Cagar Biosfer di Indonesia. Melalui SK Menteri Kehutanan, tahun 1996 terbentuklah taman nasional dengan 415.040 ha.

Kawasan TNTP mencakup Suaka Margasatwa Tanjung Puting seluas 300.040 ha, area perairan seluas 25.000 ha, dan hutan produksi seluas 90.000 ha. Untuk alamat tepatnya berada di Tlk. Pulai, Kec. Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74181.

Camp Leakey

Menyambangi TNTP, tentunya keberadaan Camp Leakey menjadi bagian yang tak terlewatkan. Camp Leakey adalah pusat rehabilitasi orangutan di Tanjung Puting.

Pendiri pusat rehabilitasi Camp Leakey adalah Dr. Biruté Mary Galdikas dan mantan pasangannya Rod Brindamour. Pemberian nama Leakey ini terinspirasi dari mentor Dr. Galdikas bernama Robert Leakey yang merupakan seorang antropologis asal Kenya.

Selain sebagai pusat rehabilitasi, Camp Leakey juga menjadi research center dalam rangka penelitian seputar orangutan serta ekosistem di Tanjung Puting.

Konservasi Orangutan Terbesar Dunia

Berwisata ke Taman Nasional Tanjung Puting semakin istimewa, mengingat TNTP merupakan tempat konservasi orangutan terbesar dunia. Populasi orangutan di taman ini diprediksi hingga 30.000 hingga 40.000 ekor. Spesies kera besar itu menyebar di seluruh kawasan Taman Tanjung Puting.

Selain orangutan, Tanjung Puting menjadi ruang bagi sejumlah satwa endemik yang dilindungi. Sebut saja seperti bekantan, monyet merah, beruang, rusa, dan kucing liar.

Spot Wisata Melimpah

Meski sarat akan penelitian untuk edukasi, ada berbagai spot wisata yang tersedia di TNTP. Luasnya taman nasional sangatlah luas dan sayang jika tidak dieksplor setiap sudutnya.

Pemandangan di TNTP begitu eksotik. Perpaduan beberapa ekosistem menjadi suguhan yang menakjubkan bagi wisatawan. Mulai dari hutan tanah kering, hutan bakau dan mangrove, hutan rawa gambut, hutan rawa air tawar, hutan pantai, hutan sekunder, hingga hutan tropika dataran rendah.

Untuk lebih mudah menjelajah taman nasional, wisatawan bisa menyewa klotok yang pihak pengelola Tanjung Puting sediakan. Transportasi berupa perahu ini akan membawa wisatawan melalui Sungai Sekonyer.

Hijaunya hutan, udara segar, dan hawa sejuk memberikan pengalaman tersendiri bagi wisatawan selama berada di atas klotok. Tidak ketinggalan, wisatawan juga akan mendapat kesempatan untuk memberi makan orangutan.

Berkunjung ke Tanjung Puting ada baiknya memilih waktu ketika musim panas. Selain tidak khawatir hujan mendadak, wisata akan lebih maksimal. Jika beruntung, pengunjung bisa melihat pemimpin orangutan.

Mengingat hampir semua kawasan wisata adalah hutan, maka bawalah repellent serangga. Petualangan memakan waktu lama, untuk mengantisipasi dahaga di perjalanan, siapkan air minum sendiri.

Jika ingin mengisi kegiatan selama berada di atas klotok, pengunjung bisa membawa permainan kecil dari rumah. Saat pulang dari Taman Nasional Tanjung Puting, wisatawan juga akan disuguhi lampion kunang-kunang yang kini sudah jarang ditemukan di perkotaan.